- YJI dan Mulyaharja CFD Gelar Gebyar Senam Jantung, Bagi-bagi Hadiah Hingga Jutaan Rupiah
- Berikan Yankes Gratis, Kang Naja Makin Populis
- Capres Anies Sampaikan Suport Langsung, Kang Naja: Hadiah Ulang Tahun Terindah
- 1500 Warga Penuhi Gebyar Senam Jantung Sehat - Milad 10 RS UMMI
- Menag Sebut Jemaah Haji Indonesia Dapat Kuota Tambahan 8.000 Orang
- Didoakan Warga Mekarwangi, Kang Naja Terus Melesat
- Giatkan Hidup Sehat, Kang Naja Ajak Emak-Emak Senam Bersama
- Kang Naja Isi Langsung BBM Pengendara Online, Perwakilan Ojol: Ini Sangat Berharga Bagi Kami
- Bagikan Kacamata Gratis Jelang Ramadhan, Kang Naja Bikin Warga Kedung Waringin Terharu
- Hari ini Yayasan Jantung Indonesia Kota Bogor Gelar Seminar dan Penyegaran Pelatih
Asosiasi Homestay Indonesia dan Malaysia Sepakat Kerjasama Strategis

Keterangan Gambar : SINERGI : (kiri ke kanan) Sekretaris DPD IHSA Jawa Barat Ade Max Tungka, Waketum I DPP IHSA Edison, Presiden MHA Dato’ Haji Sahariman Bin Hamdan, Ketum DPP IHSA H. Alvy Pongoh dan Ketua DPD IHSA DKI Jakarta M. Rifni usai penandatangan kerjasama strategis. (ist)
BERITAKOTABOGOR.COM – Semangat kerjasama membangun
kembali pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 melalui gerakan
ekonomi kerakyatan dilakukan Asosiasi Homestay Indonesia dan Malaysia yang
bertemu di Kota Bogor, Sabtu (13/08/2022).
Indonesia Home Stay Association (IHSA) sepakat melakukan
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Malaysia Homestay
Association (MHA), dalam hal pengembangan bisnis homestay antar kedua negara
dan di wilayah Asia Tenggara.
Ketua Umum DPP IHSA, H. Alvy Pongoh, SE, MM mengatakan,
kerjasama ini meliputi berbagai aspek, mulai dari perencanaan, pengorganisasian
hingga pelaksanaan berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, pameran,
pendidikan, pelatihan hingga konsultasi terkait bisnis akomodasi homestay.
Baca Lainnya :
- IHSA Jawa Barat Terbentuk, Pelaku Homestay Optimis Kebangkitan Ekonomi Rakyat 0
- Serunya Rafting dan Outbond PT DMP, Susuri Keganasan Sungai Cisadane 0
- BPPD Kota Bogor Optimis Perekonomian Cepat Pulih, Yuno Abetalahay: Bangkit dan Bersatu Tangan !0
- Jalin Kekompakan, Zest Hotel Bogor Bikers Community Touring ke Pantai Sawarna Banten9
- Walikota Bandung Mang Oded Berpulang, Kang Naja : PKS Kehilangan Salah Satu Kader Terbaik 0
“Kita sepakat bergandeng tangan, dan siap bersama-sama
bangkit melalui pariwisata berbasis kerakyatan. Kita tahu bahwa Malaysia sudah
lebih dahulu mengembangkan organisasi pelaku usaha homestay sejak tahun 1995,
yang berarti telah eksis selama 27 tahun.” Ujar Alvy Pongoh, didampingi Waketum I DPP IHSA Bidang Organisasi dan Hukum Edison, SH.
Dikatakannya, meski keberadaan homestay di Indonesia
telah dimulai sejak era 1920-an di Jogjakarta dengan istilah -losmen- ketika
itu, yang kemudian berlanjut di Pulau Bali, namun secara regulasi terkait
Homestay baru ada sejak tahun 2014.
“Secara historis Yogyakarta menjadi kota pertama yang
menyediakan rumah untuk ditinggali warga asing. Saat itu Walter Spies, warga
Jerman yang berprofesi sebagai pelukis dan penulis buku sempat tinggal di
Jogja, dan kemudian ke Bali dan tinggal di Ubud. Seiring waktu sejak itulah
Spies mulai dikunjungi kawan-kawannya dan tinggal bersama penduduk lokal
disana,” sebut Dewan Pendiri IHSA itu.
Menurut Alvy, ragam manfaat akan dirasakan pelaku usaha
homestay di Indonesia dengan terciptanya sinergi dan kerjasama strategis dari
kedua organisasi nasional antar negara tersebut.
“Tak sampai disitu saja, IHSA dan MHA sepakat mendorong
dan mempelopori terbentuknya asosiasi homestay di kawasan Asia Tenggara. Ada
sekitar 10 negara atau lebih yang nantinya akan bersinergi bersama,” ucap Alvy
optimis.
Sementara itu, Presiden Malaysia Homestay Association,
Dato’ Haji Sahariman Bin Hamdan menyambut baik terciptanya kerjasama strategis
antara IHSA dan MHA.
“Ya, kita akan bersama mengajak para pelaku usaha
homestay di Kawasan Asia Tenggara untuk merumuskan strategi untuk bangkit
bersama pasca pandemi. Kita bisa saling bertukar paket wisata berbasis Homestay
dan pengembangan homestay menjadi kampung stay dan lainnya,” ujar Dato’ Ali
sapaannya yang juga dipercaya sebagai Presiden World Homestay Association yang
beranggotakan 36 negara di dunia.
Dato’ Haji Sahariman juga optimis dengan terbentuknya
ASEAN Homestay Association kelak akan memperkuat posisi negara-negara ASEAN di
mata dunia.
“Jelang ASEAN Tourism Forum (ATF) yang rencananya akan
digelar di Kota Jogjakarta awal tahun 2023, kami optimis ASEAN Homestay
Association akan memegang peran strategis membangun kembali pariwisata
kerakyatan di negara masing-masing,” ujarnya.
“Kita tak dapat berdiri sendiri, dengan bersama kita
kuat,” tukas sosok yang turut merumuskan aturan main terkait ASEAN Homestay
Standard.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua DPD IHSA DKI
Jakarta M. Rifni dan Sekretaris DPD IHSA Jawa Barat, Ade Max Tungka.
(*)
